Selasa, 08 Mei 2012

tujuan hidup

Tujuan hidup
Sebagian orang ada yang belum mengerti apakah tujuan hidup di muka bumi ini. Apakah  dia hanya makan untuk hidup? Marilah kita perhatikan firman allah dalam al-Qur’an surah adz-dzariyat[51]:56:
“tidaklah aku menjadikan manusia dan jin, kecuali  untuk beribadah kepada Allah”
Untuk inilah manusia dan jin hidup di muka bumi, untuk berbakti kepada Allah dan inilah prinsip dari kehidupanya. Manusia wajib mempuya tujuan hidu. Bagai manakah jilka seseorang tidak mempunyai tujuan dalam suatu pekerjaan? Dia tidak mempunyai maksud dan tujuan. Sagala gerak gerikya, tidak terpikir olehnya. Orang yang hidup tanpa tujuan, tentulah tidak mengerti siapakah dirinya, dari mana asalnya, kejadianya dan hendak kemanakah dia? Hidupnya akan hampa dan merugi walaupun dia terpelajar.
Oleh karna itu, setiap manusia yang mukalaf harus mengerti siapakah dirinya, jika dia telah mengerti bahwa dirinya manusia dan manusia adalah mahkluk Allah yang berakal yang telah dibebaskan kepadanya kewajibanberbakti kepada Allah sebgaimana yang tersebut dalam firman Allah di atas itu. Apakah yang dimaksud dengan berbakti? Apakah bertekun di masjid, zikir, sholat, puasa sehingga melulu melakdakan rukun islam saja? Jawabnya: tentulah tidak. Yang disebut berbakti, ialah megerjkan segala pekerjaan yang baik-baik, niatnya karna Allah. Maka itulah yang dinamakan ibadah. Untuk inilah gunanya manusia hidup alam ini.
Bagaimana jika manusia melakukan kebaikan, tetapi niatnya bukan karna Allah, apakh termasuk ibadah? Pekrjaan yang bai-baik yang dasarnya  karena Allah itulah yang disebut ibadah, dan jika dasarnya bukan karna Allah, itu disebut riya. Oleh karna itu, supaya amal ibadah diterima Allah, niatkanlah karna Allah, agar perbuatan itu jangan sia-sia.


Makan untuk hidup
Atau hidup untuk makan

Firman Allah dalam Al-Qur’an surah Mu-hammad [47]:12:
“orang –orang yang ingkar kepada Allah (kafir),mereka bersenag-senang dan bersuka ria, dan mereka makan sebagaimana binatag makan, maka nerakalah tempat kediamanya.”
Seseorang yang hidupnya untuk makan maka nilainya disamakan Allah swt. Denga kehidupan binatang , karena binatang itu hidupnya hanya untuk makan, bahkan lebih hina dari binatanag. Tempat mereka dineraka seperti  tersebut dalam ayat ini. Bintang adalah mahkluk Allah swt. Yang tidak memepunyai akal, maka didalam dirinya tidak terdapat usul, pernyataan dan sebagainya untuk mengubah dan memperbaiki nasib hidupnaya.
Lihatlah seekor kerbau, sapi, kuda dan sebagainya. Setiap hari dia harus bekerja mmbanting tulang untuk tuanya dsn setelah itu diberi makan sekenyang-kenyangnya. Sekalipun dia dipukul, ditarik kemana saja dan d pekerjaan mengangkut  barang-brang yang berat, dimulutnya tida akan ada suatu kalimat yang menyatakan sesuatu, asal perutnya kenyang, sudah cukup baginya. Bagi binatang, yang dinilai adalah tubuh kasar nya dan apa bila badannya gemuk dan kuat, maka berhargalah binatang itu.
Manusia adalah makhluk  Alla swt, yang mulia. Allah menganugrahkan akal dan nafsu, dengan akal dia dapat berfikir untuk kemajuan hidupnya, dan dengan dorongan nafsu, akal berfikir maju, sebab nafsu itu banyak mempunyai keinginan, yang diseleksi oleh akal ,baik dan buruknya, yang baik itulah yang akan dilaksanakannya dan yang buruk tentulah  ditinggalkanya.
Orang yang beriman, hidupnya bukan untk makan, tetapi dia makan supaya bisa hidup. Dia bekerja membagi waktu dengan sebak baiknya, ada waktu untuk mencri rezeki, dan ada waktu untuk ibadah kepada Allah yang maha kuasa. Apakah artinya hidup  jika hanya untuk makan sebab nilai pribadi manusia tidak terletak pada jasmaninya saja, kalau manusia mempunyai tujuan  hidup untuk makan, maka kalahlah manusia dengan kerbau,sapi dan sebagainya, sebab bintang itu akannya sasngat banyak, teteapi manusia walaupun banyak hartanya,namun makannya itu sekedarnya saja dan tidak dapat berlebih lebihan, sebab kantong makannya itu sudah ditentukan oleh Allah bentuknya kecil, tidak seperti binatang. Oleh karna itu janganlah manusia didalam hidup ini memikirkan perutnya saja,tetapi beribadahlah kepada Allah.nilah yang menjadi tujuan hidup manusia di alam ini.




Siapa saya
dan
hendak kemana saya?
Setiap manusia hendaklah bertanya kepada dirinya sendiri, dua pertanyaan, dan yang menjawabnya nanti adalah dirinya sendiri juga. Pertanyaanya:”siapa saya ini?” tentulah jawabnya:”saya adalah mahluk Allah yang terhormat, karena pada diri saya ada dua buah alat  yang telah dikaruniakan Allah. Yaitu akal dan nafsu. Dengan kedanya ini  saya dapat menjadi orang yang baik, apabila akal saya selalu memberikan pimpinan yang baik kepada nafsu . akal yang tidak dapat memberikan pimpinan itu, disebabakan karna kosong dari petujuk Allah swt.
Inilah garis besarnya jawaban yang terbayang dalam lubuk jiwa kita masing-masingdan dipersilhkan untuk melanjudkannya dan berdialog antara hati dan jiwa. Kemudian hendaklah kita memperhatikan firman Allah dalam surah an-nahl[16]:78:
نننننننننننننننننننننننننننننننتتتتتتتتتتتتتممممممممممممييييييييييففففففففففييييييييييييرررررررررر
Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu, dalam keadaan kamu tidak mengerti sesuatu pun juga. Lalu dijadkan-Nya bagimu pendengeran, penglihatan  dan hati, supaya kamu bersyukur kepada Allah
Dengan memperhatikan ayat yang tersebut diatas, masnusia hendaklah insaf bahwa walaupun bagaimana pandainya, kuatnya, kayanya dan sebagainya, itu adalah pemberian Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar